Rabu, 07 September 2016

Singa (Panthera Leo)

Singa (Panthera Leo) adalah salah satu kucing terbesar dan terkuat yang di dunia. Ukuran singa hampir sama besarnya dengan ukuran harimau Siberia. Singa adalah kucing terbesar yang hidup di benua Afrika. Perbedaan unik yang terdapat di antara singa dan jenis kucing besar lainnya adalah singa cendurung hidup dalam satu kelompok, sedangkan jenis kucing lainnya hidup menyendiri. Meski dulunya singa pernah menjelajahi seluruh Afrika dan bahkan bagian dari Eropa dan Asia, populasi singa yang tersisa di dunia sekarang ini hanya berada di sub-Sahara Afrika. Namun, populasi singa diduga telah turun 30% selama 20 tahun terakhir akibat hilangnya habitat asli mereka.

Singa memiliki bulu mantel pendek dengan warna cokelat atau emas dengan ekor panjang yang memiliki seberkas bulu di bagian ujung. Tidak ada corak atau bintik bintik pada bulu singa seperti yang ada pada jenis kucing besar lainnya. Hal ini membantu ini karnivora besar  ini untuk tidak terlihat ketika mengintai mangsanya di padang rumput panjang. Singa adalah salah satu kucing terbesar di dunia dengan pejantan yang ukurannya lebih tinggi dan lebih berat daripada betina. Singa jantan juga memiliki surai rambut panjang sekitar wajah mereka, sedangkan singa betina tidak. Singa memiliki rahang yang kuat yang terdiri dari 30 gigi dengan empat gigi taring yang digunakan untuk merobek daging mangsanya. Singa memiliki cakar besar dan tajam yang membantu mereka ketika berlari dan memanjat untuk mengejar mangsanya atau untuk mempertahankan diri. Struktur kaki depan dan belakang mereka juga memungkinkan singa untuk mampu melompat dengan jarak lebih dari 10 meter.



  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mammalia
  • Order: Carnivora
  • Keluarga: Felidae
  • Genus: Panthera
  • Nama Ilmiah: Panthera leo
  • Nama Umum: Singa, Lion
  • Kelompok: Mamalia, Carnivore
  • Lokasi: Sub-Sahara Afrika
  • Habitat: Hutan terbuka, Padang rumput
  • Warna: Pirang, Emas, Coklat
  • Jenis Kulit: Bulu
  • Ukuran: 1,4 m - 2,5 m
  • Berat: 120kg - 249kg
  • Kecepatan Lari: 56 km/jam
  • Buruan: Antelope, Kijang, Zebra
  • Predator: Manusia
  • Gaya Hidup: Diurnal / Nocturnal
  • Status Konservasi: Terancam Punah
  • Perkiraan Populasi Ukuran: 23.000
  • Ancaman Terbesar: Hilangnya Habitat


Secara historis, singa dulunya ditemukan di seluruh Afrika dan bahkan di beberapa bagian Eropa dan Asia juga. Namun hari ini, mereka telah terdesak ke daerah yang lebih kecil yakni hanya ditemukan di negara-negara di sub-Sahara Afrika. Meskipun angka mereka telah berkurang banyak, singa sebenarnya hewan sangat beradaptasi pada lingkungan dengan iklim sangat kering. Mereka lebih memilih daerah hutan terbuka, semak belukar dan padang rumput yang panjang di mana mereka bisa bersembunyi dengan baik dan juga terdapat banyak mangsa. Singa tidak ditemukan di daerah hutan hujan atau jauh ke gurun.
 

Singa adalah jenis kucing besar yang unik karena mereka hidup bersama dalam kelompok-kelompok sosial yang kuat. Satu kelompok singa terdiri dari 5-15 betina bersama anak-anak mereka dan pejantan yang umumnya satu. Singa pejantan sering berpatroli di wilayah kelompoknya dengan luas sekitar 100m². Singa pejantan biasanya menandai pohon dan batu dengan air kencingnya untuk memperingatkan dari penyusup. Meskipun singa pejantan bisa mempertahankan kelompoknya dari berbagai ancaman, posisi mereka di dalam kelompok terus-menerus di bawah ancaman dari pejantan singa lainnya yang ingin mencoba untuk mengambil alih kelompoknya. Dan jika berhasil, mereka akan membunuh semua anak dari sing pejantan sebelumnya. Meskipun dengan ukurannya besar, Singa jatan hampir tidak pernah melakukan perburan. Hal itu dikarenakan tubuh mereka yang cukup besar hingga membuat mereka lambat dan lebih mudah terlihat oleh mangsanya. Dalam berburu, singa betina lah yang sering melakukannya. Singa betina berburu bersama-sama dengan betina lain yang ada dalam kelompoknya. Dengan tubuh yang relatif lebih kecil, membuat singa betina dapat bergerak lebih cepat dalam mengejar mengsanya. 

Setelah periode kehamilan yang berlangsung selama hampir empat bulan, singa betina melahirkan antara satu sampai enam ekor bayi yang dilahirkan buta dan sangat rentan terhadap lingkungan baru mereka. Bulu bayi singa ditutupi oleh bintik-bintik gelap yang membantu mereka untuk menyamarkan diri dengan sarangnya agar telindungi saat induk mereka pergi berburu. Namun, kurang dari setengah dari anak singa dapat mencapai umur satu dan empat dari lima anak singa biasanya meninggal pada saat usia mereka dua tahun. Kematian anak singa umumnya terjadi akibat dari serangan hewan lain atau kelaparan. Di dalam kelompok singa, ketika satu betina melahirkan, betina lain dalam kelompok tersebut akan membantu merawat anak singa tersebut. Anak singa menyusu pada induknya sekitar enam bulan. Meskipun mereka tidak mulai aktif berburu sampai usia mereka sekitar satu tahun, anak singa sudah mulai makan daging setelah umur mereka 12 minggu atau lebih.


Singa adalah hewan karnivora besar yang bertahan hidup hanya dengan memakan binatang lain untuk menopang dirinya sendiri. Tidak seperti kucing besar lainnya, singa bukanlah pemburu soliter (menyendiri), tetapi sebaliknya singa betina bekerja sama untuk memburu dan menangkap mangsanya. Strategi ini memungkinkan singa betina untuk membunuh hewan yang lebih cepat dan jauh lebih besar daripada mereka, seperti Kerbau, Wildebeest dan bahkan Jerapah. Singa juga diketahui  memburu Gazelle, Zebra dan Warthog serta sejumlah spesies Antelope dengan mengikuti kawanan mereka melintasi padang rumput terbuka. Singa betina tidak akan menurunkan kewaspadaan mereka setelah mereka mendapatkan mangsanya. Ancaman dari Hyena dengan kelompoknya yang jauh lebih besar bisa saja datang dan mencuri buruannya. Setelah hewan buruan telah di lumpuhkan, singa betina akan membiarkan singa pejantan dalam kelompoknya untuk menikmati buruannya tersebut, kemudian di ikuti singa betina dewasa. Anak singa akan mulai ikut makan ketika semua singa dewasa telah selesai.
 

Singa adalah predator paling dominan di lingkungannya. Hal itu berarti bahwa tidak ada hewan lain menimbulkan ancaman bagi mereka, dengan pengecualian sekelompok Hyena yang diketahui sering menyerang singa ketika mereka sendiri. Singa dipandang sebagai ancaman besar oleh banyak spesies lain termasuk Jerapah dan Gajah yang dapat dengan mudah melukai singa ketika mencoba untuk mengusirnya. Ancaman terbesar bagi singa datang dari manusia yang sudah sejak lama memburu mereka. Akan tetapi faktor utama penyebab penurunan populasi singa adalah hilangnya habitat asli mereka akibat pembukaan lahan untuk pertainan dan pemukiman. Penurunan populasi singa juga diketahui disebabkan oleh penyakit yang menular dari Hyena dari Anjing Liar, dengan lebih dari 1.000 singa setelah meninggal karena distemper (penyakit pada binatang) antara tahun 1993 dan 1997.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar