Komodo (Varanus Komodoensis)
adalah spesies kadal besar yang hanya ditemukan di beberapa pulau di
kepulauan Indonesia. Pertama kali dikenal dunia pada Perang Dunia
Pertama, Komodo sebenarnya adalah spesies ‘Monitor Lizard’ yang
telah berkembang di pulau yang terisolasi selama jutaan tahun, yang
telah menyebabkan tubuhnya berkembang sangat besar. Komodo tidak hanya
kadal terbesar di dunia, tetapi juga merupakan salah satu yang paling
agresif dan kuat sehingga ia mampu memburu mangsanya yang ukurannya
berkali-kali lipat dari ukurannya sendiri. Namun, keberadan komodo
sekarang terancam bahaya kepunahan karena hilangnya habitat alami
mereka, perburuan liar, dan juga menurunya jumlah makanan mereka.
Komodo adalah reptil
besar yang dapat tumbuh hingga panjang tiga meter dan berat 150kg.
Mereka sangat kuat dengan tubuh kekar, kaki dan ekor yang kuat yang
digunakan untuk berburu dan bertarung. Komodo memiliki cakar panjang dan
tajam yang melengkung yang sering digunakan untuk menggali tanah.
Komodo juga memiliki kulit coklat keabu yang ditutupi sisik kecil dan
lipatan di sekitar leher. Komodo memiliki kepala yang relatif kecil
dibandingkan dengan ukuran tubuh yang besar dan lebar, rahang kuat yang
menyembunyikan mulutnya yang penuh dengan bakteri mematikan. Meskipun
komodo memiliki penglihatan yang baik, mereke cenderung mengandalkan bau
yang dirasakan melalui lidah bercabangnya yang panjang. Dengan
mengeluarkan lidahnya keluar, komodo mampu merasakan partikel aroma di
udara untuk mencari mangsanya dengan jarak hingga 8 km. Komodo dikenal
memiliki lima puluh jenis bakteri beracun dalam air liur. Air liur yang
beracun tersebut dijadikan senjata utama komodo untuk memburu mangsanya.
Air liur yang beracun tersebut di hasilkan oleh kelenjar racun yang
terdapat di dalam mulut komodo.
Komdo terbatas hanya
ditemukan di lima pulau di Indonesia yang semuanya termasuk dalam
wilayah Taman Nasional Komodo. Ke lima pulau tersebut adalah Pulau
Komodo, Rintja, Gillimontang, Padar dan ujung barat Pulau Flores. Di ke
lima pulau tersebut, komodo sering terlihat di hutan terbuka dengan
savana kering, di lereng bukit belukar, dan juga dapat ditemukan
menghuni dasar sungai yang mengering.
- Kingdom: Animalia
- Filum: Chordata
- Kelas: Reptilia
- Ordo: Squamata
- Keluarga: Varanidae
- Genus: Varanus
- Nama Ilmiah: Varanus Komodoensis
- Nama Umum: Komodo, Komodo Dragon
- Kelompok: Reptil
- Lokasi: Taman Nasional Komodo (Indonesia)
- Habitat: Hutan dan Bukit
- Warna: Abu-abu, Coklat, Abu-abu
- Jenis Kulit: Bersisik
- Ukuran: 2m - 3.1m
- Berat: 70kg - 150kg
- Kecepatan Lari: 18 km/jam
- Diet: Karnivora
- Prey: Babi, Rusa, Kerbau
- Predator: Manusia
- Gaya Hidup: Diurnal
- Perilaku Kelompok: Menyendiri (Solitary)
- Rentang Hidup: 25 - 40 tahun
- Umur Kematangan Seksual: 5 tahun
- Periode Inkubasi: 8 -9 bulan
- Status Konservasi: Dilindungi
- Perkiraan Populasi: 3000 – 5000 ekor
- Ancaman Terbesar: Perburuan dan Hilangnya Habitat
- Fakta Unik: Hanya ditemukan di lima pulau Indonesia!
Komodo merupakan
predator soliter (menyendiri) yang kuat menjelajah wilayahnya hinga 2 km
setiap hari tergantung pada ukurannya. Mereka juga dikenal sebagai
perenang yang sangat baik, bepergian dari satu pulau ke pulau lain
dengan jarak yang relatif jauh. Meskipun mereka adalah hewan soliter,
diketahui sejumlah komodo akan sering berkumpul bersama. Ketika berburu
mangsanya, komodo bisa diam bersembunyi selama berjam-jam di vegetasi
yang dengan baik disamarkan oleh kulit abu-abunya untuk menunggu hewan
mangsa lewat. Komodo kemudian secara tiba-tiba menyergapan mangsanya
dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Serangan pertama komodo
biasanya hanya melukai mangsanya dengan beberapa gigitan. Mangsa
buruanya biasa akan berhasil melarikan diri. Akan tetapi, karena di
dalam mulut komodo terdapat bakteri yang sangat mematikan, hewan
buruannya tersebut akan mati dalam waktu 24 jam.
Ketika musim kawin
datang (pada bulan September), komodo jantah akan melakukan perkelahan
dengan komodo pejantan lain. Perkelahian tersebut dilakukan dengan
berdiri di kaki belakang mereka dan disangga oleh ekor mereka, untuk
memenangkan hak untuk berkembang biak dengan betina lokal. Setelah
kawin, betina Komodo meletakkan hingga 25 telur di sebuah lubang yang ia
gali di dalam pasir yang lembut. Telur-telur tersebut akan mentetas
etelah masa inkubasi yang berlangsung selama antara 8 dan 9 bulan dan
mereka akan benar-benar mandiri dari ketika mereka meninggalkan cangkang
mereka. Namun, anak komodo akan tinggal dan menghabiskan sebagian besar
waktunya di atas pohon sampai mereka cukup besar untuk merawat diri
mereka sendiri di tanah. Komodo cenderung hidup selama rata-rata 30
tahun di alam liar.
Komodo merupakan hewan
karnivora yang hanya memburu dan membunuh hewan besar untuk bertahan
hidup di habitat alami sekitarnya. Komodo dewasa mampu membunuh
mangsanya yang jauh lebih besar ukuranya daripada diri tubuh mereka
sendiri. Untuk mangsa yang lebih besar, komodo biasanya hanya melakukan
penyergapan dan melukai tubuh mangsanya dengan gigitan yang penuh dengan
bakteri. Komodo kemudian mengikuti mangsanya untuk sampai akhirnya
meninggal keracunan yang disebabkan oleh bakteri mematikan dari mulut
komodo. Mamalia besar yang menjadi mangsa buruan komodo adalah babi
hutan, kambing, rusa dan bahkan kuda dan kerbau. Selain itu, komodo juga
terlihat memangsa binatang kecil di pohon-pohon seperti ular, kadal dan
burung. Gigi komodo tajam dan bergerigi, oleh karenya mereka tidak bisa
mengunyah. Sebaliknya mereka merobek bangkai mangsanya dengan
menariknya ke belakang ke dalam mulut mereka untuk kemudian ditelan utuh
dibantu oleh otot-otot leher mereka fleksibel.
Faktanya, komodo
merupakan predator paling dominan di lingkungan habitatnya. Oleh karena
itu komodo dewasa tidak memiliki predator alami di habitat asli mereka.
Komodo merupakan hewan kanibal. Komodo dewasa akan memangsanya komodo
yang lebih kecil dan rentan. Untuk itu, komodo yang masih muda biasanya
menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon untuk menghidari
komodo dewasa yang lebih besar. Ancaman terbesar komodo datang dari
hilangnya habitat akibat perkembangan manusia yang membuka lahan di
habitat asli komodo untuk pemukiman dan pertanian. Komodo juga terancam
oleh aktivitas gunung berapi di pulau-pulau geologis masih aktif yang
dapat menyebabkan penurunan spesies mangsa mereka, yang pada akhirnya
mempengaruhi populasi komodo itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar