Rabu, 07 September 2016

Komodo (Varanus Komodoensis)

        
    Komodo (Varanus Komodoensis) adalah spesies kadal besar yang hanya ditemukan di beberapa pulau di kepulauan Indonesia. Pertama kali dikenal dunia pada Perang Dunia Pertama, Komodo sebenarnya adalah spesies ‘Monitor Lizard’ yang telah berkembang di pulau yang terisolasi selama jutaan tahun, yang telah menyebabkan tubuhnya berkembang sangat besar. Komodo tidak hanya kadal terbesar di dunia, tetapi juga merupakan salah satu yang paling agresif dan kuat sehingga ia mampu memburu mangsanya yang ukurannya berkali-kali lipat dari ukurannya sendiri. Namun, keberadan komodo sekarang terancam bahaya kepunahan karena hilangnya habitat alami mereka, perburuan liar, dan juga menurunya jumlah makanan mereka. 

Komodo adalah reptil besar yang dapat tumbuh hingga panjang tiga meter dan berat 150kg. Mereka sangat kuat dengan tubuh kekar, kaki dan ekor yang kuat yang digunakan untuk berburu dan bertarung. Komodo memiliki cakar panjang dan tajam yang melengkung yang sering digunakan untuk menggali tanah. Komodo juga memiliki kulit coklat keabu yang ditutupi sisik kecil dan lipatan di sekitar leher. Komodo memiliki kepala yang relatif kecil dibandingkan dengan ukuran tubuh yang besar dan lebar, rahang kuat yang menyembunyikan mulutnya yang penuh dengan bakteri mematikan. Meskipun komodo memiliki penglihatan yang baik, mereke cenderung mengandalkan bau yang dirasakan melalui lidah bercabangnya yang panjang. Dengan mengeluarkan lidahnya keluar, komodo mampu merasakan partikel aroma di udara untuk mencari mangsanya dengan jarak hingga 8 km. Komodo dikenal memiliki lima puluh jenis bakteri beracun dalam air liur. Air liur yang beracun tersebut dijadikan senjata utama komodo untuk memburu mangsanya. Air liur yang beracun tersebut di hasilkan oleh kelenjar racun yang terdapat di dalam mulut komodo.

Komdo terbatas hanya ditemukan di lima pulau di Indonesia yang semuanya termasuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo. Ke lima pulau tersebut adalah Pulau Komodo, Rintja, Gillimontang, Padar dan ujung barat Pulau Flores. Di ke lima pulau tersebut, komodo sering terlihat di hutan terbuka dengan savana kering, di lereng bukit belukar, dan juga dapat ditemukan menghuni dasar sungai yang mengering.



  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Reptilia
  • Ordo: Squamata
  • Keluarga: Varanidae
  • Genus: Varanus
  • Nama Ilmiah: Varanus Komodoensis
  • Nama Umum: Komodo, Komodo Dragon
  • Kelompok: Reptil
  • Lokasi: Taman Nasional Komodo (Indonesia)
  • Habitat: Hutan dan Bukit
  • Warna: Abu-abu, Coklat, Abu-abu
  • Jenis Kulit: Bersisik
  • Ukuran: 2m - 3.1m
  • Berat: 70kg - 150kg
  • Kecepatan Lari: 18 km/jam
  • Diet: Karnivora
  • Prey: Babi, Rusa, Kerbau
  • Predator: Manusia
  • Gaya Hidup: Diurnal
  • Perilaku Kelompok: Menyendiri (Solitary)
  • Rentang Hidup: 25 - 40 tahun
  • Umur Kematangan Seksual: 5 tahun
  • Periode Inkubasi: 8 -9 bulan
  • Status Konservasi: Dilindungi
  • Perkiraan Populasi: 3000 – 5000 ekor
  • Ancaman Terbesar: Perburuan dan Hilangnya Habitat
  • Fakta Unik: Hanya ditemukan di lima pulau Indonesia!

Komodo merupakan predator soliter (menyendiri) yang kuat menjelajah wilayahnya hinga 2 km setiap hari tergantung pada ukurannya. Mereka juga dikenal sebagai perenang yang sangat baik, bepergian dari satu pulau ke pulau lain dengan jarak yang relatif jauh. Meskipun mereka adalah hewan soliter, diketahui sejumlah komodo akan sering berkumpul bersama. Ketika berburu mangsanya, komodo bisa diam bersembunyi selama berjam-jam di vegetasi yang dengan baik disamarkan oleh kulit abu-abunya untuk menunggu hewan mangsa lewat. Komodo kemudian secara tiba-tiba menyergapan mangsanya dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Serangan pertama komodo biasanya hanya melukai mangsanya dengan beberapa gigitan. Mangsa buruanya biasa akan berhasil melarikan diri. Akan tetapi, karena di dalam mulut komodo terdapat bakteri yang sangat mematikan, hewan buruannya tersebut akan mati dalam waktu 24 jam. 

Ketika musim kawin datang (pada bulan September), komodo jantah akan melakukan perkelahan dengan komodo pejantan lain. Perkelahian tersebut dilakukan dengan berdiri di kaki belakang mereka dan disangga oleh ekor mereka, untuk memenangkan hak untuk berkembang biak dengan betina lokal. Setelah kawin, betina Komodo meletakkan hingga 25 telur di sebuah lubang yang ia gali di dalam pasir yang lembut. Telur-telur tersebut akan mentetas etelah masa inkubasi yang berlangsung selama antara 8 dan 9 bulan dan mereka akan benar-benar mandiri dari ketika mereka meninggalkan cangkang mereka. Namun, anak komodo akan tinggal dan menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon sampai mereka cukup besar untuk merawat diri mereka sendiri di tanah. Komodo cenderung hidup selama rata-rata 30 tahun di alam liar.

Komodo merupakan hewan karnivora yang hanya memburu dan membunuh hewan besar untuk bertahan hidup di habitat alami sekitarnya. Komodo dewasa mampu membunuh mangsanya yang jauh lebih besar ukuranya daripada diri tubuh mereka sendiri. Untuk mangsa yang lebih besar, komodo biasanya hanya melakukan penyergapan dan melukai tubuh mangsanya dengan gigitan yang penuh dengan bakteri. Komodo kemudian mengikuti mangsanya untuk sampai akhirnya meninggal keracunan yang disebabkan oleh bakteri mematikan dari mulut komodo. Mamalia besar yang menjadi mangsa buruan komodo adalah babi hutan, kambing, rusa dan bahkan kuda dan kerbau. Selain itu, komodo juga terlihat memangsa binatang kecil di pohon-pohon seperti ular, kadal dan burung. Gigi komodo tajam dan bergerigi, oleh karenya mereka tidak bisa mengunyah. Sebaliknya mereka merobek bangkai mangsanya dengan menariknya ke belakang ke dalam mulut mereka untuk kemudian ditelan utuh dibantu oleh otot-otot leher mereka fleksibel.

Faktanya, komodo merupakan predator paling dominan di lingkungan habitatnya. Oleh karena itu komodo dewasa tidak memiliki predator alami di habitat asli mereka. Komodo merupakan hewan kanibal. Komodo dewasa akan memangsanya komodo yang lebih kecil dan rentan. Untuk itu, komodo yang masih muda biasanya menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon untuk menghidari komodo dewasa yang lebih besar. Ancaman terbesar komodo datang dari hilangnya habitat akibat perkembangan manusia yang membuka lahan di habitat asli komodo untuk pemukiman dan pertanian. Komodo juga terancam oleh aktivitas gunung berapi di pulau-pulau geologis masih aktif yang dapat menyebabkan penurunan spesies mangsa mereka, yang pada akhirnya mempengaruhi populasi komodo itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar