Jerapah (Giraffa Camelopardalis)
adalah mamalia berleher panjang ditemukan di hutan padang rumput
terbuka sub-Sahara Afrika. Jerapah adalah mamalia yang tertinggi yang
masih hidup di dunia ini. Ada sembilan sub-spesies jerapah yang
ditemukan di lokasi yang berbeda secara geografis dan masing-masing
berbeda dalam warna dan pola sesuai tempat asal mereka. Jerapah
ditemukan di sub-Sahara Afrika dan di beberapa bagian Afrika Utara. Di
Afrika Tengah sendiri, keberadaan Jerapah terisolir ke hanya beberapa
wialayah kecil saja. Namun, populasi jerapah secara keseluruhan dianggap
stabil dan bahkan berkembang di beberapa daerah karena peningkatan
permintaan jerapah di peternakan pribadi.
Jerapah memiliki leher
sangat panjang yang memungkinkan untuk mengeksploitasi daun dan vegetasi
yang tinggi. Meskipun panjang, leher jerapah sebenarnya terdiri dari
struktur tulang dengan jumlah yang sama dengan mamalia berkuku lainnya
tetapi hanya bentuknya saja yang berbeda. Jerapah memiliki leher
panjang, kaki tipis panjang, dan ekor panjang yang memiliki bulu di
bagian ujung yang berguna untuk mengusir lalat. The Jerapah cenderung
berwarna putih dengan pola berwarna coklat atau kemerahan mentupi
seluruh tubuhnya (terkecuali kaki bagian bawah). Pola dari setiap
jerapah tidak hanya unik tapi juga beragam dari segi bentuk, ukuran, dan
jumlah dan pola tersebut berbeda setiap jerapah. Dengan mata yang besar
serta tinggi badan mereka, membuat jerapah memiliki daya penglihatan
yang cukup baik. Jerapah juga memiliki tanduk kecil yang disebut
ossicones di atas kepala mereka. Jerapah menghuni hutan terbuka dan
savana di mana mereka dapat menggunakan tinggi badan mereka untuk dapat
melihat bahaya dari jarak yang jauh.
- Filum: Chordata
- Kelas: Mammalia
- Order: Artiodactyla
- Keluarga: Giraffidae
- Genus: Giraffa
- Nama Ilmiah: Giraffa Camelopardalis
- Nama Umum: Jerapah, Giraffe
- Kelompok: Mamalia, Herbivora
- Lokasi: Sub-Sahara Afrika
- Habitat: Hutan dan Savana
- Warna: Putih, Merah, Coklat, Hitam
- Jenis Kulit: Rambut
- Tinggi: 4m - 6m
- Berat: 550kg - 1,930kg
- Kecepatan Lari: 48 km/jam
- Makanan: Daun dan Buah
- Predator: Singa, macan tutul, Hyena
- Gaya Hidup: Diurnal
- Perilaku Hiudup: Berkelompok
- Rentang Hidup: 20 - 25 tahun
- Status Konservasi: Aman
- Ancaman Terbesar: Perburuan dan Hilangnya Habitat
- Ciri Khusus: Leher Panjang dan Mantel Kulit Bermotif Unik
- Fakta Untik: Memiliki lidah yang panjang yakni hingga 18 inci
Ukuran jerapah yang
besar mengharukan mereka untuk menghabiskan banyak waktunya makan yang
cenderung dilakukan pada pagi dan sore hari. Ketika siang hari, ketika
suhu semakin panas, jerapah pergi ke daerah yang lebih teduh di mana
mereka akan memuntahkan makanan mereka, sebelum kemudian dikonsuminya
lagi. Sekawanan kecil jerapah terdiri dari beberapa betina dan anak-anak
mereka dengan menghabiskan baik siang dan malam bersama-sama untuk
melindungi anak-anak mereka dari predator. Sedangkan jerapah jantan
cenderung lebih soliter (menyendiri) berkeliaran di daerah yang luas
untuk mencari betina untuk di kawin. Namun jika ada dua pejantan
bertemua, keduanya akan mulai membenturkan kepala dan leher mereka
untuk menunjukan dominasi antar satu dengan lain. Pemenangnya akan
mendapatkan hak untuk mengawini beitna jerapah lokal.
Jerapah berkembang biak
sepanjang tahun. Setelah jerapah jantan bertemu dengan jerapah betina
dan melakukan perkawiana, jerapah jantan akan pergi dan melanjutkan cara
hidup soliternya. Setelah periode kehamilan yang berlangsung selama 15
bulan, jerapah betina melahirkan bayi tunggal dengan tinggi sudah
mencapai dua meter dan memiliki pola tersendiri yang unik. Setelah
lahir, jerapah betina akan menajuhkan anaknya dari anggota kawanannya
selama 15 hari dan kemudian akan disapih saat anaknya berusia lebih dari
setahun. Meskipun jerapah muda baik jantan atau pun betina akan
bergabung dengan kelompok induknya, tetapi ketika jerapah jantan sudah
mendapat cukup umur, mereka akan pergi melanjutkan perjalanan mereka
sendiri dengan hidup soliter.
Jerapah adalah binatang
herbivora dengan tubuh tinggi sehingga membuat mereka dapat menggapai
makanannya meskipun berada di atas pohon yang tinggi. Jerapah dikenal
makan hingga 60 spesies tanaman yang berbeda sepanjang tahun. Jerapah
mengambil makananya dengan menggunakan lidahnya yang panjang yang bisa
tumbuh hingga 18 inci. Jerapah dikethaui paling sering memakan daun
pohon akasia tetapi mereka juga dikethaui memakan aprikot liar, bunga,
buah-buahan, tunas, biji-bijian dan rumput segar setelah hujan. Jerapah
mendapatkan 70% pasokan kebutuhan akan air dari makanan mereka sehingga
jerapah hanya perlu minum air sangat sedikit setiap harinya. Ketika
minum, jerapah akan melebarkan kaki depan mereka kemudian membungkukkan
leher mereka yang panjang ke tanah.
Meskipun menjadi hewan
darat tertinggi di dunia, jerapah sebenarnya dimangsa oleh sejumlah
karnivora besar yang ikut menghuni hutan terbuka dan savanah. Singa
merupakan predator utama jerapah. Selain singa, heyna dan macan tutul
juga sering memburu jerapah. Jerapah mengandalkan dataran terbuka yang
luas sehingga mereka dapat melihat ancaman dari predator yang mencoba
untuk memburunya untuk kemudian lari. Akan tetapi jika predator sudah
terlalu dekat dengannya, jerapah akan menggunakan kaki-kaki mereka untuk
membela diri. Dari semua anggota kawanan jerapah, jerapah yang masih
muda lah yang paling rentan dan akan bergantung pada perlindungan induk
mereka serta jerapah dewasa lainnya dari kawanan mereka. Sayangnya,
sekitar 50% dari jerapah muda tidak berhasil melewati usia 6 bulan
mereka karena dimangsa oleh predator seperti singa, hyena dan macan
tutu. Tetapi, perburuan yang dilakukan manusia lah yang mengancam
populasi jerapah. Ditambah pembukaan lahan yang dilakukan manusia untuk
pertanian dan pemukiman membuat populasi jerpah terus terancam.
Hari ini, secara umum
jerapah terdaftar oleh IUCN sebagai hewan yang masih terjaga dari
kepunahan di alam liar berdasarkan fakta yang menunjukan sebagian besar
populasi jerapah saat ini masih stabil dan bahkan di beberapa daerah
mengalami peningkatan. Namun, di beberapa daerah, khusunya di Afrika
Tengah, kebaradaan jerapah terancam karena masih maraknya perburuan liar
dan hilangnya habitat asli mereka akibat pembukaan lahan untuk
pemukiman dan pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar